Powered By Blogger

Wednesday, April 24, 2013

worship


Bagian A
WHAT IS A WORSHIP..?
Apa itu penyembahan..?


BAB I
Pendahuluan
   Sebagian besar dari kita pasti sudah sangat akrab dengan kata 'worship' atau penyembahan.  Dalam ibadah-ibadah di gereja Tuhan pada masa kini penyembahan merupakan pola yang tidak asing lagi dilakukan dalam setiap pertemuan ibadah. Kata ini selalu dipakai bersamaan dengan kata pujian dan penyembahan (praise and worship). Keduanya seolah-olah tidak bisa dipisahkan.

         Banyak gereja yang dulunya sulit menerima pola ibadah pujian-penyembahan sekarang sudah bisa menerimanya. Pujian-penyembahan biasanya sangat erat berhubungan dengan nyanyian yang diiringi band dan mudah dinyanyikan oleh jemaat umum. Namun, apakah arti penyembahan yang sesungguhnya? Apa yang Tuhan Yesus ajarkan tentang penyembahan? Bagaimana kita menyembah Tuhan dengan benar agar berkenan kepada Tuhan? Mengapa dua kata ini ( pujian dan penyembahan ) seringkali dipakai bersama-sama? Adakah perbedaan diantaranya? Buku ini akan memberikan jawaban atas semua pertanyaan tersebut.

"Mengetahui tentang penyembahan
tidak akan berdampak apapun
tetapi menyembah Tuhan 
akan mengubah hidup kita."

             Saya percaya bahwa setiap orang bisa menjadi penyembah. Tuhan tidak pernah menilai apakah seseorang memiliki suara yang bagus atau tidak. Bukan pula karena seseorang pandai bermain musik atau tidak. Semua keterampilan itu bukanlah ukuran di mata Tuhan sebab Tuhan mencari seorang penyembah. Bapa di sorga tidak mencari seorang penyanyi...! Dia mencari seorang penyembah. Bapa di Surga juga tidak mencari pemusik...! Dia mencari penyembah.

         Penyembahan adalah sesuatu yang mengalir dari hati kita. Penyembahan lahir dari sebuah hubungan dengan Tuhan. Penyembahan kita tidak didasarkan oleh sebuah aransemen musik yang bagus atau sebuah lagu yang indah tetapi didasarkan oleh hati yang mengasihi Tuhan.

BAB II
Bapa Mencari Penyembah Yang Benar

"Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa 
penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam
roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-
penyembah demikian. Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia,
harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran."
(Yohanes 4:23-24)

             Ayat di atas adalah perkataan dari Tuhan Yesus sendiri. Tuhan Yesus menekankan bahwa Bapa di surga menghendaki penyembah yang benar. Dalam terjemahan bahasa Inggris kata 'menghendaki' ditulis dengan kata 'mencari' (seek). Sehinggalebig ditekankan bahwa bapa mencari penyembah-penyembah yang benar. Dari generasi ke generasi Bapa selalu mencari penyembah-penyembah yang benar. Kita bisa menemukan dari Perjanjian Lama sampai Perjanjian Baru penyembah-penyembah yang dipakai secara kuar biasa untuk menyatakan kemuliaan Tuhan. Saya percaya bahwa saudarapun adalah orang pilihan Tuhan.


Perhatikan baik-baik akan hal ini.

Bapa mencari "penyembah",
bukan sekedar "penyembahaan"-Nya.
Mengapa demikian? Sebab saya percaya apabila
"penyembah"-nya benar
maka "penyembahaan"-nya pasti benar.
Apabila "penyembah"-nya akan tidak berkenan.

         Saya percaya bahwa setiap orang bisa menjadi penyembah. Tuhan tidak pernah menilai apakah seseorang memiliki suara yang bagus atau tidak. Bukan pula karena seseorang pandai bermain musik atau tidak. Semua keterampilan itu bukanlah ukuran di mata Tuhan sebab Tuhan mencari seorang penyembah. Bapa di sorga tidak mencari seorang penyanyi...! Dia mencari seorang penyembah. Bapa di Surga juga tidak mencari pemusik...! Dia mencari penyembah.

         Penyembahan adalah sesuatu yang mengalir dari hati kita. Penyembahan lahir dari sebuah hubungan dengan Tuhan. Penyembahan kita tidak didasarkan oleh sebuah aransemen musik yang bagus atau sebuah lagu yang indah tetapi didasarkan oleh hati yang mengasihi Tuhan.

BAB III
Hubungan Bapak Dan Anak


"Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa 
penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam
roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-
penyembah demikian."
(Yohanes 4:23)

         Perhatikan dalam ayat ini, Tuhan Yesus menggunakan kata 'Bapa' sebanyak dua kali. Sya percaya ini tidak kebetulan. Ketika Tuhan Yesus mengajar murid-murid-Nya untuk berdoa Tuhan Yesus juga mengajarkan, ....kamu harus berdoa demikian, "Bapa kami yang di surga..." Doa dan penyembahan kita harus difokuskan kepada pribadi Allah yang kita panggil Bapa.

         Di dalam Alkitab kita belajar tentang beberapa bentuk hubungan antara Allah dengan kita. Salah satunya adalah saat kita memanggil Dia 'Tuhan'. Jika Dia adalah Tuhan maka kita adalah hamba-Nya. Dalam hubungan ini hamba harus melakukan apa yang diperintahkan oleh 'Tuhan'-nya.

         Bentuk hubungan yang lain yaitu Dia adalah Gembala Agung kita dan kita adalah domba-domba-Nya. Dia adalah gembala yang baik yang menuntun domba-domba-Nya ke padang rumput yang hijau dan air yang tenang. Dia menyegarkan jiwa kita. Domba-domba dibawah pemeliharaan gembala akan selalu aman. Dia menyediakan segala yang kita perlu karena Dia adalah gembala yang baik.

"Hubungan Bapa dan anak bukanlah hubungan jabatan,
tetapi hubungan kasih."

              Alkitab juga mengajarkan bahwa Dia adalah Guru Agung kita dan kita adalah murid-murid-Nya. Seorang murid harus meneladani guru-Nya. Teladan kita adalah Tuhan Yesus Kristus. Kita wajib meneladani-Nya dan hidup seperti Tuhan Yesus pernah hidup di muka bumi.

            Namun selain itu Alkitab juga mengajarkan bentuk hubungan dimana Dia adalah Bapa kita dan kita adalah anak-anak-Nya. Dalam Yohanes 1:2 dikatakan, "Tetapi semua orang yang menerima-Nya (Yesus), diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya (Yesus)". Kalau kita adalah anak maka Dia adalah Bapa kita. Kita beroleh kuasa untuk menjadi anak Allah hanya karena satu perkara yaitu iman percaya kepada Tuhan Yesus Kristus. Dia telah mati dan bangkit bagi kita. Dialah yang telah menyelamatkan kita sehingga kita beroleh kasih karunia untuk menjadi anak-anak Allah. 

        Roma 8 mengatakan bahwa Roh Kudus memberikan kepada kita keberanian untuk percaya bahwa kita adalah anak-anak Allah. Oleh karena Roh Kudus maka kita dapat memanggil Allah kita "ya Abba, ya Bapa!". Tidak satupun ajaran di muka bumi ini yang mengajarkan hubungan antara umat dan Allah sedemikian rupa sehingga umat dapat memanggil Allah mereka 'Bapa', kecuali di dalam ke-Kristenan. Saudara dan saya memperleh kasih karunia yang terbesar ketika kita menjadi anak-anak Allah sehingga kita bisa memanggil Dia 'Bapa'. Sadarkah kita akan hal ini?

       Syarat pertama dan terutama untuk kita bisa menyembah adalah memiliki hubungan khusus dengan Dia sebagai Bapa dan kita sebgai anak-Nya. Penyembahan hanya dapat dilakukan oleh seorang anak Allah kepada Bapa di surga. Perhatikan ayat di dalam Mazmur 150:6, "Biarlah segala yang bernafas memuji TUHAN!" Semua yang bernafas bisa memuji Tuhan. Semua orang bisa menyanyikan nyanyian-nyanyian untuk memuji Tuhan, tetapi semua bisa masuk ke dalam penyembahan yang sesungguhnya. Karena hanya mereka yang disebut anak-anak Allah yang dapat menyembah Dia.

No comments:

Post a Comment