BAB
I
TUHAN
YESUS LUAR BIASA
KELAHIRAN-NYA
Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti
berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia
mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri. Karena
Yusuf suaminya, seorang yang tulus hati dan tidak mau mencemarkan nama
isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam. Tetapi
ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam
mimpi dan berkata: “Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria
sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus.
Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa
mereka.” Hal itu terjadi supaya genaplah
yang difirmankan Tuhan oleh nabi: “Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung
dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel” –
yang berarti: Allah menyertai kita. Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat
seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya. Ia mengambil Maria
sebagai isterinya, tetapi tidak bersetubuh dengan dia sampai ia melahirkan
anaknya laki-laki dan Yusuf menamakan Dia Yesus.
Lukas 2 : 1-7
Pada waktu itu Kaisar Agustus
mengeluarkan suatu perintah, menyuruh mendaftarkan semua orang di seluruh
dunia. Inilah pendaftaran yang pertama kali diadakan sewaktu Kirenius menjadi
wali negeri di siria. Maka pergilah semua orang mendaftarkan diri,
masing-masing di kotanya sendiri. Demikian juga Yusuf pergi dari kota Nazaret
di Galilea ke Yudea, ke kota Daud yang bernama Betlehem, - karena ia berasal
dari keluarga dan keturunan Daud – supaya didaftarkan bersama-sama dengan Maria
tunangannya, yang sedang mengandung. Ketika mereka di situ tibalah waktunya
bagi Maria untuk bersalin , dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya
yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam
palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan.
Dalam ayat-ayat alkitab diatas di jelaskan bahwa Maria di
pakai oleh Tuhan sebagai alat-Nya untuk menyatakan diri kepada manusia dengan
mempercayakan kepada Maria untuk mengandung Bayi Yesus, Bayi dari Roh kudus.
Yusuf merupakan seorang yang tulus hati dan ia tidak meu
mencemarkan nama isterinya, Maria. Ia
bermaksud ingin menceraikan Maria, tetapi malaikat Tuhan datang kepadanya dan
berkata : “Yusuf, anak Daud, janganlah engkau
takut mengambil Maria sebagai
isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus.” Sesudah
bangun dari tidurnya , Yusuf berbuat apa yang diperintahkan Malaikat Tuhan itu
kepadanya. Ia mengambil Maria sebagai isterinya, tetapi ia tidak bersetubuh
dengan dia sampai melahirkan anaknya laki-laki.
Ketika itu Kaisar Agustus mengeluarkan sauatu perintah,
menyuruh mendaftarkan semua orang di seluruh dunia. Ini merupan pendaftaran
yang pertama kali diselenggarakan sawaktu Kirenius menjadi wali negeri di
siria. Maka pergilah semua orang mendaftarkan diri, masing-masing di kotanya
sendiri. Demikian juga Yusuf pergi ke kota Nazaret di Galilea ke Yudea, ke kota
Daud yang bernama Betlehem, - karena ia berasal dari keluarga dan keturunan
Daud – supaya didaftarkan bersama-sama dengan Maria, tunangannya, yang sedang
mengandung.
Ketika mereka disitu tibalah bagi Maria untuk bersalin,
dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu
dibungkusanya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak
ada tempat bagi mereka di rumah penginapan.
Begitu susah dan begitu menderita-Nya Tuhan Yesus. Ia
lahir di tempat yang hina, di kandang domba. Mereka menyamakan Tuhan sama
dengan hewan, begitu sedih dan begitu rumitnya kehidupan Tuhan Yesus kita.
Jadi,
janganlah kita menjadi umat-Nya yang dapat diremehkan oleh manusia, tetapi
jadilah umat pemenang dan tunjukkan pada dunia Tuhan kita besar dan penuh kasih
dan sayang. Tuhan Yesus Luar Biasa
Kelahiran-Nya, Dia lahir untuk menyelamatkan kita, tetapi apa yang dapat kita
lakukan untuk membalas semunya, kita hanya perlu dekat pada Dia, meminta ampun
kepada Dia, Berdoa kepada Dia, Berharap kepada Dia, dan tetaplah percaya kepada
Dia, sebab Dia mampu memulihkan kehidupan kita.
BAB
II
TUHAN
YESUS LUAR BIASA
PENDERITAAN-NYA

MATIUS 27 : 27-31
Kemudian serdadu-serdadu wali negeri
membawa Yesus ke gedung pengadilan, lalu memanggil seluruh pasukan berkumpul
sekeliling Yesus. Mereka menanggalkan pakain-Nya dan mengenakan jubah ungu
kepada-Nya. Mereka menganyam sebuah mahkota duri dan menaruhnya di atas kepala-Nya,
lalu memberikan Dia sebatang buluh di tangan kanan-Nya. Kemudian mereka
berlutut di hadapan-Nya dan mengolok-olokkan Dia, katanya: “Salam, hai raja
orang Yahudi!” Mereka meludahi-Nya dan mengambil buluh itu dan memukulkannya ke
kepala-Nya. Sesudah mengolok-olokkan Dia mereka menanggalkan jubah itu dari
pada-Nya dan mengenakan pula pakaian-Nya kepada-Nya. Kemudian mereka membawa
Dia keluar untuk disalibkan.
MARKUS 15 : 16-20
Kemudian serdadu-serdadu membawa Yesus
ke dalam istana, yaitu gedung pengadilan, dan memanggil seluruh pasukan
berkumpul. Mereka mengenakan jubah ungu kepada-Nya, menganyam sebuah mahkota
duri dan menaruhnya di atas kepala-Nya. Kemudian mereka mulai memberi hormat
kepada-Nya, katanya: “Salam, hai raja orang Yahudi!” Mereka memukul kepala-Nya
dengan buluh, dan meludahi-Nya dan berlutut menyembah-Nya. Sesudah
mengolok-olokkan Dia mereka menanggalkan jubah ungu itu dari pada-Nya dan
mengenakan pula pakaian-Nya kepada-Nya. Kemudian Yesus dibawa keluar untuk
disalibkan.
Dalam ayat-ayat tersebut dapat dijelaskan Tuhan
Yesus rela menderita demi menyelamatkan seluruh umat manusia. Walaupun
terkadang manusia jauh dari Tuhan, tetapi Tuhan tetap mengasihi dan menyanyangi
kita sebagai ciptaan-Nya yang mulia di hadapan-Nya.
Rasul
Paulus mengatakan “ Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan
kemuliaan Allah” Namun Allah itu mengasihi umat manusia, bagaimanapun
keadaannya, manusia adalah ciptaan-Nya. Ia seperti seorang bapa yang mengasihi
anak-anaknya, walaupun anaknya itu kadang kala berbuat jahat, tetapi bapa tetap
mengasihi dan menyanyangi anak-anaknya setulus hatinya. Itulah sebabnya Allah
merancang suatau karya besar yakni jalan keselamatan bagi umat manusia agar
manusia tetap selalu berada pada jalan-jalan-Nya Tuhan.
Dalam
Yohanes 3 :16 mengatakan: “Karena Begitu besar Kasih Allah akan dunia ini,
sehingga Ia mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang
percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” . Di dalam ayat ini di jelaskan bahwa Tuhan
Allah masih mengasihi kita dan menyanyangi kita sebagai makhluk cipataan-Nya
yang sempurna. Rancangan Allah yang terbesar ini adalah Ia mengirim Anak-Nya
yang tunggal, sebagai manusia seutuhnya dan juga Tuhan seutuhnya yakni Yesus
sebagai penyelamat manusia. Dan Yesus yang dikirim itu harus mati di atas kayu
salib untuk menggantikan kita, sehingga kita yang seharusnya menjalankan
hukuman itu. Dalam ayat tersebut Tuhan Allah juga menjanjikan kepada kita,
barang siapa yang percaya kepada Dia, maka mereka tidak binasa melainkan
beroleh hidup yang kekal.
BAB
III
TUHAN
YESUS LUAR BIASA
KEMATIAN-NYA

MATIUS 27 : 45-56
Mulai dari jam dua belas kegelapan
meliputi seluruh daerah itu sampai jam tiga. Kira-kira jam tiga berserulah
Yesus dengan suara nyaring: “Eli, Eli, lama sabakhtani?” Artinya: Allah-Ku,
Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku? Mendengar itu, beberapa orang yang
berdiri di situ berkata: “Ia memanggil Elia.” Dan segeralah datang seorang dari
mereka; ia mengambil bunga karang, mencelupkannya ke dalam anggur asam, lalu
mencucukkannya pada sebatang buluh dan memberi Yesus minum. Tetapi orang-orang
lain berkata: “Jangan, baiklah kita lihat, apakah Elia datang untuk
menyelamatkan Dia.” Yesus berseru pula dengan suara nyaring lalu menyerahkan
nyawa-Nya. Dan lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah
dan terjadilah gempa bumi, dan bukit-bukit batu terbelah, dan kuburan-kuburan
terbuka dan banyak orang kudus yang telah meninggal bangkit. Dan sesudah
kebangkitan Yesus, mereka pun keluar dari kubur, lalu masuk ke kota kudus dan
menampakkan diri kepada banyak orang. Kepala pasukan dan prajurit-prajuritnya
yang menjaga Yesus menjadi sangat takut ketika mereka melihat gempa bumi dan
apa yang telah terjadi, lalu berkata: “Sungguh, Ia ini adalah Anak Allah.” Dan
ada di situ banyak perempuan yang melihat dari jauh , yaitu perempuan-perempuan
yang mengikuti Yesus dari Galilea untuk melayani Dia. Di antara mereka terdapat
Maria Magdalena, dan Maria ibu Yakobus dan Yusuf, dan ibu anak-anak Zebedeus.
Dalam
ayat tersebut menceritakan begitu sangat tersiksa-Nya Tuhan Yesus di kayu
salib. Dengan kebaikan-Nya, dengan kasih sayang-Nya Dia rela mati untuk menebus
Dosa kita. Seketika itu juga ketika mereka melihat apa yang terjadi, kepala
pasukan itu memuliakan Allah, dan ia berkata: “Sungguh, orang ini adalah orang
benar.”
Sesudah
itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah Ia –
supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci –: “Aku haus!” Dan segeralah datang seorang dari mereka; ia
mengambil bunga karang, mencelupkannya ke dalam anggur asam, lalu
mencucukkannya pada sebatang buluh dan memberi Yesus minum. Sesudah Yesus
meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: “Sudah selesai.” Lalu Ia menundukkan
kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.
Untuk direnungkan
Di
hadapan Allah, Saudara adalah orang yang berdosa yang harus menghadap
pengadilan Allah dan harus menerima hukuman kekal karena dosa-dosa yang Saudara
lakukan. Saudara tidak bisa menyelamatkan diri Saudara sendiri.
Yesus
telah menanggung hukuman dosa yang seharusnya Saudara terima. Ia telah menerima
hukuman yang seharusnya Saudara tanggung. Jika Saudara menerima penggantian
hukuman ini, Saudara bisa selamat dari hukuman Tuhan.
Maukah Saudara menerima penggantian
hukuman ini?
Jadilah,
seperti Yesus yang selalu merendah hati, selalu sabar, walaupun banyak cobaan
dan rintangan yang dihadapi-Nya demi menyelamatkan kita sebagai makhluk yang
sempurna di hadapan-Nya. Tetaplah
bertahan di dalam Dia walaupun di dunia ini banyak sekali rintangan dan cobaan,
janganlah engkau sekali-sekali meninggalkan Tuhan, jika engkau meninggalkan Dia
maka engkau tak akan bisa hidup seperti ranting
yang hidup di pokok anggur.
BAB
IV
TUHAN
YESUS LUAR BIASA
KEBANGKITAN-NYA

MARKUS 16 : 1-8
Setelah lewat hari Sabat, Maria
Magdalena dan Maria ibu Yakobus, serta salome membeli rempah-rempah untuk pergi
ke kubur dan meminyaki Yesus. Dan pagi-pagi benar pada hari pertama minggu itu,
setelah matahari terbit, pergilah mereka ke kubur. Mereka berkata seorang
kepada yang lain: “Siapa yang akan menggulingkan batu itu bagi kita dari pintu
kubur?” Tetapi ketika mereka melihat dari dekat, tampaklah, batu yang memang
sangat besar itu sudah terguling. Lalu mereka masuk ke dalam kubur dan mereka
melihat seorang muda yang memakai jubah putih duduk di sebelah kanan. Mereka pun sangat terkejut,
tetapi orang muda itu berkata kepada mereka: “Jangan takut! Kamu mencari Yesus
orang Nazaret, yang disalibkan itu. Ia telah bangkit. Ia tidak ada di sini.
Lihat! Inilah tempat mereka membaringkan Dia. Tetapi sekarang pergilah,
katakanlah kepada murid-murid-Nya dan kepada Petrus: Ia mendahului kamu di
Galilea; di sana kamu akan melihat Dia, seperti yang sudah dikatakan-Nya kepada
kamu.” Lalu mereka keluar dan lari meninggalkan kubur itu, sebab gentar dan
dahsyat menimpa mereka. Mereka tidak mengatakan apa-apa kepada siapa pun juga
karena takut.
Dengan singkat mereka sampaikan semua
pesan itu kepada Petrus dan teman-temannya. Sesudah itu Yesus sendiri dengan
perantaraan muri-murid-Nya memberitakan dari Timur ke Barat berita yang kudus
dan tak terbinasakan tentang keselamatan yang kekal itu.
Jika kebangkitan bukan peristiwa
sejarah, maka kuasa kematian tetap tidak dikalahkan; Kematian Kristus menjadi
tidak ada artinya, dan umat yang percaya kepada-Nya tetap mati dalam dosa.
Keadaannya akan tidak berbeda dengan sebelum mendengar nama-Nya. Mereka tidak memiliki konsep bahwa
kebangkitan lebih berarti daripada kematian. Mereka berpikir bahwa Mesias akan
memerintah selamanya (Yohanes 12:34). Tanpa percaya kepada kebangkitan Yesus,
tidak mungkin para murid percaya kepada Yesus yang hanya mati saja.
Kebangkitan mengubah bencana menjadi
kemenangan. Karena Tuhan telah membangkitkan Yesus, maka Yesus secara tegas
dinyatakan sebagai Mesias. Dengan demikian makna penyaliban, oleh karena
kebangkitan, kematian yang memalukan itu berubah menjadi kematian yang berperan
dalam penyelamatan umat manusia. Tanpa
kebangkitan, maka kematian Yesus hanyalah kutukan Tuhan, tetapi dengan
kebangkitan, maka kematian Yesus sekarang dilihat sebagai suatu peristiwa
dimana pengampunan dosa umat manusia sudah terjadi. Tanpa kebangkitan, kekristenan tidak pernah
terjadi, para murid hanya melihat Yesus sebagai guru yang baik dan tidak akan
pernah percaya bahwa Yesus adalah mesias.
Kebangkitan adalah fakta penting,
karena kebangkitan menggenapkan keselamatan kita. Yesus datang untuk
menyelamatkan kita dari dosa, dan sebagai akibatnya menyelamatkan kita dari
kematian. Kebangkitan juga membuat
perbedaan yang tajam antara Yesus dengan semua pendiri agama. Tulang-tulang
dari semua pendiri agama, selain Yesus, masih berada di bumi, tetapi kubur
Yesus kosong. Dampak dari kebangkitan, besar. Hidup menjadi memiliki harapan,
kehidupan lebih berkuasa daripada kematian, kehidupan pada akhirnya menang. Tuhan telah menyentuh kita di sini, Tuhan
telah mengalahkan kematian, musuh terakhir kita. Kebangkitan telah mengubah hidup para
murid sebelum dan sesudah kebangkitan. Sebelum melihat kebangkitan, mereka
lari, menyangkal Gurunya. Mereka berkumpul dan bersembunyi dalam ketakutan dan
kebingungan. Setelah melihat kebangkitan, mereka diubah dari ketakutan menjadi
rasul yang berani dan percaya diri, menjadi penginjil yang mempengaruhi dunia, bersedia
mati martir dan bersukacita sebagai utusan Kristus.
Kepada siapakah Saudara mempercayakan hidupmu? Apakah yang engkau percayai mempunyai kuasa kebangkitan? Apakah yang engkau percayai mempunyai kuasa terhadap kematian?
Kepada siapakah Saudara mempercayakan hidupmu? Apakah yang engkau percayai mempunyai kuasa kebangkitan? Apakah yang engkau percayai mempunyai kuasa terhadap kematian?
Jika engkau belum mempercayai Yesus,
percayakan hidupmu sekarang juga kepada Yesus yang telah bangkit dan
mengalahkan kuasa kematian.
Jika engkau mau percaya kepada Yesus, kematian bukan hal yang menakutkan lagi saudara.
Jika engkau mau percaya kepada Yesus, kematian bukan hal yang menakutkan lagi saudara.
BAB
V
TUHAN
YESUS LUAR BIASA
KENAIKAN-NYA

KISAH PARA RASUL 1 : 6-11
Maka bertanyalah mereka yang berkumpul
di situ: “Tuhan, maukah Engkau pada masa ini memulihkan kerajaan bagi Israel?”
Jawab-Nya: “Engkau tidak perlu mengetahui masa dan waktu, yang di tetapkan Bapa
sendiri menurut kuasa-Nya. Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus
turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan samapai
ke ujung bumi.” Sesudah Ia mengatakan demikian, terangkatlah Ia disaksikan oleh
mereka, dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka. Ketika mereka sedang
menatap ke langit waktu Ia naik itu, tiba-tiba berdirilah dua orang yang
berpakain putih dekat mereka, dan berkata kepada mereka: “Hai orang-orang
Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat
ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti
kamu melihat Dia naik ke sorga.”
Kenaikan
Yesus Kristus
adalah peristiwa yang terjadi 40 hari setelah Kebangkitan Yesus,
dimana disaksikan oleh murid-murid-Nya, Yesus Kristus
terangkat naik ke langit dan kemudian hilang dari pandangan setelah tertutup
awan, seperti yang dicatat dalam bagian Perjanjian Baru
di Alkitab Kristen.
Kitab Kisah Para Rasul mencatat lebih detail mengenai
percakapan antara Yesus dan murid-murid-Nya menjelang kenaikan-Nya. Para murid
Yesus digambarkan masih belum memahami benar arti seluruh peristiwa yang mereka
alami. Banyak dari mereka yang masih berharap bahwa Yesus akan memulihkan
kerajaan Daud yang
runtuh sejak dikalahkan oleh Kerajaan Babel. Tetapi Yesus mempunyai misi lain
yang bukan dari dunia. Ia berpesan kepada murid-muridnya: "... kamu akan
menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai
ke ujung bumi." Dan sesudah meninggalkan pesan itu, dicatat bahwa Yesus
terangkat ke sorga, sambil disaksikan oleh murid-muridnya. Peristiwa itu
membuat mereka tercengang. Namun dua malaikat Tuhan menampakkan diri dan
mengingatkan mereka akan pesan yang telah diberikan Yesus kepada mereka.
Sebelum Tuhan Yesus
naik ke sorga, Tuhan Yesus berjanji Dia tak akan meninggalkan kita sendirian,
tetapi Tuhan Yesus akan memberikan kepada kita Roh Kudus yang akan menuntun
kita ke jalan-jalan yang benar.
Tuhan Yesus juga
berpesan kepada murid-muridnya, bahwa mereka tidak boleh meninggalkan Yerusalem
tetapi tetap tinggal di Yerusalem sampai menantikan janji Bapa, yang – demikian
kata-Nya – “telah kamu dengar dari pada-Ku. Sebab Yohanes membaptis dengan air,
tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus.”
Jadi,
kamu jangan takut ditinggalkan oleh manusia, karena kita masih punya Tuhan yang
masih mengasihi dan menyanyangi kita. Anggaplah Tuhan sebagai sahabat dan teman
kita, karena Dia sahabat yang baik yang tak pernah meninggalkan kita, yang
pasti memberikan solusi dan menjawab atas segala persoalan kita.
BAB
VI
TUHAN
YESUS LUAR BIASA
TANGGUNGJAWAB-NYA

KISAH PARA RASUL 1 : 1-5
Hai Teofilus, dalam bukuku yang pertama
aku menulis tentang segala sesuatu yang dikerjakan dan diajarkan Yesus, sampai
pada hari Ia terangkat. Sebelum itu Ia telah memberi perintah-Nya oleh Roh
Kudus kepada rasul-rasul yang dipilih-Nya. Kepada mereka Ia menunjukkan
diri-Nya setelah penderitaan-Nya selesai, dan dengan banyak tanda Ia
membuktikan, bahwa Ia hidup. Sebab selama empat puluh hari Ia berulang-ulang
menampakkan diri dan berbicara kepada mereka tentang kerajaan Allah. Pada suatu
hari ketika Ia makan bersama-sama dengan mereka, Ia melarang mereka
meninggalkan Yerusalem, dan menyuruh mereka tinggal di situ menantikan janji
Bapa, yang – demikian kata-Nya – “telah kamu dengar dari pada-Ku. Sebab Yohanes
membaptis dengan air, tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh
Kudus.”
Dalam ayat diatas
jelas mengatakan betapa luar biasa tanggungjawab Tuhan Yesus terhadap kita
manusia. Walaupun Dia telah tersiksa, dan mati di kayu salib, tetapi Dia tetap
mengasihi dan memberikan kita penghibur dan penolong kita yaitu Roh Kudus yang
dijanjikan Bapa. Tuhan memberikan perintah kepada murid-murid-Nya bahwa semua
orang harus dibaptis oleh Roh Kudus, maka semua orang tersebut akan mendapatkan
kuasa, dan akan menjadi saksi Yesus di Yerusalem, di seluruh Yudea, dan di
seluruh Samaria, dan sampai ke ujung Bumi.
Tuhan Yesus memiliki
banyak tanggung jawab terhadap kita manusia. Salah satunya adalah Tuhan Yesus
rela berkorban dan mati untuk menebus Dosa manusia. Tuhan Yesus juga tetap
setia kepada kita, Dia juga tetap mengasihi dan mencintai kita, walaupun kita
telah jauh dari-Nya. Dia menginginkan kita bertobat dan kembali kepada
jalan-jalan Dia.
YOHANES 14 : 25-31
Semuanya itu kukatakan kepadamu, selagi
Aku berada bersama-sama dengan kamu; tetapi penghibur, yaitu Roh Kudus, yang
akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala
sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah kukatakan
kepadamu. Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Dama sejahtera-Ku Kuberikan
kepadamu, dan apa yang kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia
kepadmu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu. Kamu telah mendengar, bahwa Aku
telah berkata kepadamu: Aku pergi, tetapi aku datang kembali kepadamu.
Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita karena Aku pergi
kepada Bapa-Ku, sebab Bapa lebih besar dari pada Aku. Dan sekarang juga Aku
mengatakannya kepadamu sebelum hal itu terjadi, supaya kamu percaya, apabila
hal itu terjadi. Tidak banyak lagi Aku berkata-kata dengan Kamu, sebab penguasa
Dunia ini datang dan ia tidak berkuasa sedikit pun atas diri-Ku. Tetapi supaya
dunia tahu, bahawa Aku mengasihi Bapa dan bahwa Aku melakukan segala sesuatu
seperti yang diperintahkan Bapa kepada-Ku, bangunlah, marilah kita pergi.”
Dalam ayat diatas jelas
bahwa tanggungjawab Yesus kepada Bapa, dan tenggungjawab Yesus kepada
murid-murid-Nya. Tanggungjawab Yesus kepada Bapa jelas ketika Yesus berkata
bahwa Yesus mengasihi Bapa dan melakukan apa yang diperintahkan Bapa kepada
Yesus. Sehingga hubungan Tuhan Yesus kepada Bapa adalah hubungan yang sangat
erat dan tidak dapat memisahkan mereka walaupun Yesus menderita di dunia,
tetapi Bapa masih memberikan pertolongan dan tetap mengasihi Yesus sebagai
anak-Nya yang tunggal. Kedua, tanggungjawab Yesus terhadap muri-murid-Nya.
Tanggungjawab yang diberikan Tuhan Yesus adalah bahwa Tuhan Yesus menjanjikan
penghibur untuk kita manusia yaitu Roh Kudus yang akan diutus Bapa dalam
nama-Ku ( nama Yesus ). Roh Kudus-lah yang akan mengajarkan segala sesuatu
kepada kita dan mengingatkan kita akan semua yang dikatakan Tuhan Yesus kepada
kita.
Damai sejahtera
Kutinggalkan kepadamu. Tuhan memberikan kepada kita damai sejahtera dan segala
yang diberikan Tuhan Yesus kepada kita tidak sama apa yang diberikan dunia ini
kepada kita.
Janganlah gelisah dan
gentar hatimu, karena kita telah mendengar , bahwa Tuhan Yesus berkata: Dia
pergi, tetapi Dia datang kembali kepada kita. Sekiranya kamu yang mengasihi
Aku, kamu tentu akan bersukacita karena Aku pergi kepada Bapa-Ku, sebab Bapa
lebih besar dari pada Aku.
Jadi, jangan penah
khawatir dan gelisah hatimu, karena Tuhan masih tetap ada padamu. Tetaplah percaya dan berharap kepada Dia yang menciptakan segala-Nya dan sebagai
Juruselamat Dunia.
BAB
VII
TUHAN
YESUS LUAR BIASA
KERENDAHAN
HATI-NYA

MARKUS 2 : 13-17
Sesudah itu Yesus pergi lagi ke pantai
danau, dan seluruh orang banyak datang kepada-Nya, lalu Ia mengajar mereka.
Kemudian ketika Ia berjalan lewat di situ, Ia melihat Lewi anak Alfeus duduk di
rumah cukai lalu Ia berkata kepadanya: “Ikutlah Aku!!” Maka berdirilah Lewi
lalu mengikuti Dia. Kemudian ketika Yesus makan di rumah orang itu, bayak
pemungut cukai dan orang berdosa makan bersama-sama dengan Dia dan
murid-murid-Nya, sebab banyak orang yang mengikuti Dia. Pada waktu ahli-ahli
Taurat dari golongan Farisi melihat, bahwa Ia makan dengan pemungut cukai dan
orang berdosa itu, berkatalah mereka kepada murid-murid-Nya: “Mengapa Ia makan
bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?” Yesus mendengarnya dan
berkata kepada mereka: “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang
sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa.”
YOHANES 13 : 12-18
Sesudah Ia membasuh kaki mereka, Ia
mengenakan pakaian-Nya dan kembali ke tempat-Nya. Lalu Ia berkata kepada
mereka: “Mengertikah kamu apa yang telah Kuperbuat kepadamu? Kamu menyebut Aku
Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan. Jadi
jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamu pun
wajib saling membasuh kakimu; sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada
kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu. Aku
berkata kepadamu: Ssesungguhnya seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari pada
tuannya, ataupun seorang utusan dari pada dia yang mengutusnya. Jikalau kamu
tahu semua ini, maka berbahagialah kamu, jika kamu melakukannya. Bukan tentang
kamu semua Aku berkata. Aku tahu, siapa yang telah Kupilih. Tetapi haruslah
genap nas ini: Orang yang makan roti-Ku, telah mengangkat tumitnya.
Dalam ayat di atas
merupakan dua contoh kerendahan hati Tuhan Yesus kepad murid-murid-Nya dan
kepada semua umat manusia. Sekarang perhatikanlah apa yang terjadi ketika Yesus bertemu dengan Lewi,
si pemungut cukai yang dikatakan sebagai orang berdosa oleh ahli-ahli taurat
dan orang farisi. “Kemudian ketika ia berjalan lewat di
situ, ia melihat Lewi anak Alfeus duduk di rumah cukai lalu ia berkata
kepadanya: “Ikutlah Aku!” Maka berdirilah Lewi lalu mengikuti Dia. Kemudian
ketika Yesus makan di rumah orang itu, banyak pemungut cukai dan orang berdosa
makan bersama-sama dengan Dia dan murid-muridNya, sebab banyak orang yang
mengikuti Dia. Pada waktu ahli-ahli taurat dari golongan orang farisi melihat,
bahwa Ia makan dengan pemungut cukai dan orang berdosa itu, berkatalah mereka
kepada murid-muridNya: Mengapa Ia makan bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang
berdosa?” (Mrk 2:14-16).
Yesus tidak sekedar menyapa lewi dan mengobrol ala kadarnya, namun ia
datang ke rumah Lewi, makan bersama-sama dengannya dan dengan semua
sahabat-sahabat Lewi lainnya. Sekalipun Yesus saat itu menjadi tokoh yang
disanjung-sanjung, namun ia mempunyai kerendahan hati yang luat biasa, ia bisa
duduk makan semeja dengan orang-orang yang dianggap rendah oleh masyarakat
lainnya.
Menjelang paskah, Yesus menanggalkan JubahNya dan mengikatkan sehelai kain lenan pada pinggangNya. Kemudian ia mengambil baki pembasuhan dan menuangkan air ke dalamnya. Murid-muridNya lebih terkejut lagi ketika Yesus menghampiri mereka satu per satu, kemudian Ia membasuh dan menyeka kaki mereka dengan kain lenan tersebut. Murid-murid tercengang, karena pekerjaan itu biasanya dilakukan oleh pelayan yang paling rendah dari semua pelayan yang ada di dalam suatu rumah.
Menjelang paskah, Yesus menanggalkan JubahNya dan mengikatkan sehelai kain lenan pada pinggangNya. Kemudian ia mengambil baki pembasuhan dan menuangkan air ke dalamnya. Murid-muridNya lebih terkejut lagi ketika Yesus menghampiri mereka satu per satu, kemudian Ia membasuh dan menyeka kaki mereka dengan kain lenan tersebut. Murid-murid tercengang, karena pekerjaan itu biasanya dilakukan oleh pelayan yang paling rendah dari semua pelayan yang ada di dalam suatu rumah.
Setelah selesai, Ia berkata, “Jadilah jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan
Gurumu, maka kamu pun wajib saling membasuh kakimu “(Yoh 13:14). Itulah teladan kerendahan
hati Sang Guru! Luar biasanya, Ia juga membasuh kaki Yudas, murid yang kemudian
menghianati-Nya.
Jadi, kita harus meniru
teladan yang baik yang pernah dilakukan Tuhan Yesus yaitu kerendahan hati-Nya.
Walaupun Dia seorang Guru dan Tuhan tetapi Dia tak segan membasuh dan makan
dengan orang berdosa. Karena Dia datang bukan untuk memanggil orang benar,
melainkan memanggil orang berdosa.
BAB
VIII
TUHAN
YESUS LUAR BIASA
KASIH-NYA

MATIUS 9 : 35-38
Demikianlah Yesus berkeliling ke semua
kota dan desa; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil
Kerajaan Sorga serta melenyapkan segala
penyakit dan kelemahan. Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh
belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba
yang tidak bergembala. Maka kata-Nya kepada murid-murid-Nya: “Tuaian memang
banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya
tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu.”
Dalam ayat diatas
dapat disimpulkan bahwa Tuhan Yesus sangat mengasihi dan menyanyangi kita, Dia
tetap memperhatikan kita sebagai umat yang dikasihi-Nya. Disana juga dijelaskan
bagaimana Tuhan Yesus memberikan perumpamaan kepada murid-muridnya untuk saling
mengasihi dan memperhatikan satu sama lain.
Dalam kehidupan saya
sangat banyak kasih Tuhan kepada saya seperti Tuhan masih memberikan nafas
kehidupan, kesehatan, perlindungan, dan pertolongan kepada saya. Saya juga
merasakan kasih Tuhan sangat besar, Tuhan masih memberikan saya kepintaran,
kecerdasan, hikmat dan kebijaksanaan. Sehingga pada tahun 2012 dan 2013 saya
pernah mengikuti olimpiade biologi dan olimpiade fisika. Tuhan juga masih
memberikan kepercayaan kepada saya untuk menjadi ketua agama di SMP N 09
Pekanbaru periode 2012/2013 dan 2013/2014. Di tahun 2013 ini Tuhan juga
mempercayakan saya sebagai ketua kelas IX.1.
Saya selalu bersyukur
atas rahmat dan kasih-Nya kepada saya. Kasih-Nya sungguh dahsayat, kasih-Nya
tidak dapat terukur, begitu besar-Nya kasih Tuhan. Senantiasa saya selalu
bersyukur atas perbuatan Tuhan kepada saya, dengan berdoalah saya dapat
berterima kasih dan saya yakin dan percaya Kasih Tuhan juga ada pada anda
semuanya.
Jadi, janganlah pernah
takut untuk mengikuti Dia, karena Dia benteng kekuatan, menara kekuatan dan
kota benteng yang teguh, yang tak dapat terkalahkan.
BAB
IX
TUHAN
YESUS LUAR BIASA
TEGAS-NYA

MARKUS 11 : 15-19
Lalu tibalah Yesus dan murid-murid-Nya
di Yerusalem. Sesudah Yesus masuk ke Bait Allah, mulailah Ia mengusir
orang-orang yang berjual beli di halaman Bait Allah. Meja-meja penukar uang dan
bangku-bangku pedagang merpati dibalikkan-Nya, dan Ia tidak memperbolehkan
orang membawa barang-barang melintasi halaman Bait Allah. Lalu Ia mengajar
mereka, kata-Nya: “Bukankah ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi
segala bangsa? Tetapi kamu ini telah menjadikannaya sarang penyamun!” Imam-imam
kepala dan ahli-ahli Taurat mendengar tentang peristiwa itu, dan mereka
berusaha untuk membinasakan Dia, sebab mereka takut kepada-Nya, melihat seluruh
orang banyak takjub akan pengajaran-Nya. Menjelang malam mereka keluar lagi
dari kota.
Dalam ayat tersebut
dapat dilihat betapa sangat marah-Nya Tuhan Yesus kepada seluruh
pedagang-pedagang yang ada disana. Dengan tegas Tuhan Yesus mengusir para
pedagang-pedagang yang ada di halaman Bait Allah itu dan meja-meja tempat
penukar uang dan bangku-bangku dibalikkan-Nya. Ia tidak memperbolehkan orang
membawa barang-barang melintasi Bait Allah. Dan Ia mengajar mereka, kata-Nya:
“Bukankah ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut rumah Doa bagi segala bangsa?
Tetapi kamu ini telah menjadikannya sarang penyamun!”
Dalam kitab Yohanes
mengatakan bahwa Tuhan Yesus membuat cambuk lalu mengusir para pedagang yang
ada di Bait Allah. Dia pun menghamburkan uang-uang penukar ke tanah dan
meja-meja para pedang itu dibalikkan-Nya.
Jadi, tirulah
ketegasan Tuhan Yesus yang sangat luar biasa. Dia melakukan ini demi untuk
menjaga hubungan manusia dengan Allah Bapa di Sorga tetap harmonis dan tidak
ada lagi perpisahan antara Bapa dan manusia. Dia juga melakukan ini agar
manusia tetap bisa beribadah kepada Tuhan dan menjadikannya sebagai tempat
untuk berdoa kepada Tuhan dan meminta pengharapan, pertolongan, dan
pengampunan, bukan menjadikannya sebagai tempat berjualan yang dapat
menyesatkan dirinya dan dapat membuat dirinya dari Tuhan.
BAB
X
TUHAN
YESUS LUAR BIASA
PENGORBANAN-NYA

Tuhan Yesus rela memberikan nyawa-Nya untuk diri kita.
Dia rela tersiksa, Dia rela ditikam, Dia rela diri-Nya diolok-olokkan, tetapi
Dia tetap memberikan pengampunan kepada manusia yang telah menyiksa diri-Nya.
Perbuatan-perbuatan manusia apa saja yang menyebabkan
Tuhan Yesus mengorbankan diri-Nya? Mari kita uraikan:
1.
Yudas Iskariot Mengkhianati Yesus. Yudas
Iskariot adalah salah seorang dari dua belas murid Yesus. Yudas bermaksud ingin
menjual atau menyerahkan Yesus kepada Imam-imam kepala, karena pada saat itu
imam-imam kepala membenci Yesus. Mereka sangat bergembira mendengar bahwa Yudas
ingin menjual Yesus kepadanya. ( Markus 14 : 10-11 )
2.
Petrus menyangkal Yesus. Ketika itu iman Petrus goyah saat datang
seorang hamba perempuan Imam besar. Hamba perempuan Imam besar itu berkata:
“Engkau juga selalu bersama-sama dengan Yesus, orang Nazaret itu.” Tetapi
Petrus menyangkalnya, dan berkata: “Aku tidak tahu dan tidak mengerti apa yang
engkau maksud.” Dan ketika pagi tiba banyak orang-orang yang ada didekatnya
berkata demikian. Tetapi Petrus menyangkalnya dengan bersumpah dan mengutuk:
“Aku tidak kenal Orang yang kamu sebut-sebut ini!”. Pada saat itu ayam berkokok
untuk yang kedua kalinya. Maka teringatlah Petrus akan perkatan Yesus
kepadanya: “Sebelum ayam berkokok dua kali, engkau telah menyangkal Aku tiga
kali.” Lalu menangislah ia tersedu-sedu. ( Markus 14 :
66-72 )
Dari
dua contoh perbuatan diatas dapat kita ambil kesimpulan, bahwa sekali pun mereka adalah murid ( Yudas dan Petrus ) Tuhan
Yesus, dan yang telah dekat dengan Dia, yang telah mengetahui telada dan
perbuatan-perbuatan apa yang pernah Tuhan Yesus berikan hingga memberikan
mujizat-mujizat yang besar tetapi mereka tetap bisa menyangkal dan tidak
percaya kepada Tuhan Yesus. Apalagi kita sebagai manusia yang tak pernah lihat
Yesus, yang tak pernah ikut Dia ketika di dunia. Yang dapat kita perbuat adalah
jangan melakukan perbuatan yang pernah dilakukan oleh Yudas dan Petrus kepada
Yesus, tetapi tetaplah melakukan perbuatan yang baik yang pernah Tuhan Yesus
perbuatan kepada mereka murid-murid Tuhan Yesus.
Tuhan
Yesus tahu, bahwa ada yang akan menyangkal Dia, tetapi Dia hanya memberikan
sebuah pelajaran dan perumpamaan-perumpamaan kepada murid-murid-Nya, tetapi
murid-murid-Nya tidak tahu akan hal itu.
Jadi, jangan pernah
melakukan perbuatan-perbuatan yang menyakiti hati Tuhan kita yaitu Tuhan Yesus.
Karena banyak sekali pengorbanan-pengorbanan yang diberikan-Nya kepada kita,
seperti Dia rela dijual, Dia rela ditangkap, Dia rela tersiksa, Dia rela
dibenci, Dia rela disangkal oleh muri-murid-Nya sendiri demi untuk
menyelamatkan dunia ini dari segala hal-hal kenajisan dan dari dosa yang sangat
menyesatkan manusia.
BAB
XI
TUHAN
YESUS LUAR BIASA
KELEMBUTAN-NYA

MARKUS 2 : 14-17
Kemudian ketika Ia berjalan lewat di
situ, Ia melihat Lewi anak Alfeus duduk di rumah cukai lalu Ia berkata
kepadanya: “Ikutlah Aku!” Maka berdirilah Lewi lalu mengikuti Dia. Kemudian
ketika Yesus makan di rumah orang itu, banyak pemungut cukai dan orang berdosa
makan bersama-sama dengan Dia dan murid-murid-Nya, sebab banyak orang yang
mengikuti Dia. Pada waktu ahli-ahli Taurat dan golongan Farisi melihat, bahwa
Ia makan dengan pemungut cukai dan orang berdosa itu, berkatalah mereka pada
murid-murid-Nya: “Mengapa Ia makan bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang
berdosa?” Yesus mendengarnya dan berkata kepada mereka: “Bukan orang sehat yang
memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang
benar, melainkan orang berdosa.”
Pada ayat tersebut
jelas betapa lembutnya Tuhan Yesus kepada kita. Dia tidak membedakan setiap
manusia, melainkan tetap memandang sama manusia itu sebagai ciptaan Tuhan yang
paling mulia. Bapa sangat mengasihi dan menyanyangi manusia.
Sebab Tuhan Yesus telah
berkata: “Bukan orang sehat memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang
bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa.” Maksudnya, Tuhan
Yesus datang suapaya kita mempunyai hidup, dan hidup dalam kebenaran Kristus,
bukan untuk mencari orang benar yang hanya semata-semata ingin mencari
perhatian Tuhan.
Jadi, jangan pernah
engkau takut untuk ditinggal manusia, toh masih ada yang mengasihi kita yaitu
Tuhan Yesus Kristus, Tuhan kita yang hidup. Tuhan Yesus datang mengajak
umat-Nya untuk bertobat dan bukan untuk mencari orang yang paling benar. Banyak
orang yang pura-pura benar tapi sesungguhnya dia tidak benar dan hanya
menyesatkan banyak orang. Tuhan Yesus mencari orang yang benar-benar ingin
bertobat dan mengaku dosanya, maka Tuhan Allah akan menyelamatkannya dari dunia
yang penuh kesesakan ini.
BAB
XII
TUHAN
YESUS LUAR BIASA
KESABARAN-NYA

YOHANES 8 : 4-11
lalu berkata kepada Yesus: “Rabi,
perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah. Musa dalam hukum
taurat memrintahkan kita untuk melempari perempuan-perempuan yang demikian.
Apakah pendapat-Mu tentang hal itu?” Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai
Dia, supaya mereka memperoleh sesuatu untuk menyalahkan-Nya. Tetapi Yesus
membungkuk lalu menulis dengan jari-Nya di tanah. Dan ketika mereka
terus-menerus bertanya kepada-Nya, Ia pun bangkit berdiri lalu berkata kepada
mereka: “Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama
melemparkan batu kepada perempuan itu.” Lalu Ia membungkuk pula dan menulis di
tanah. Tetapi setelah mereka mendengar perkataan itu, pergilah mereka seorang
demi seorang, mulai dari yang tertua. Akhirnya tinggallah Yesus seorang diri
dengan perempuan itu yang tetap di tempatnya. Lalu Yesus bangkit berdiri dan
berkata kepadanya: “Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang
menghukum engkau?” Jawabnya: “Tidak ada, Tuhan.” Lalu kata Yesus: “Aku pun
tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari
sekarang.”
Dalam
ayat tersebut dapat di jelaskan, begitu sabarnya Tuhan Yesus menghadapi
orang-orang berdosa, seperti kita. Dia masih memberikan kita kesempatan untuk
menikmati kasih dan anugerah dari Allah, dan memberikan kita kesempatan untuk
bertobat, untuk melakukan hal-hal yang baik dan kembali ke jalan-jalan Tuhan
yeng benar.
Hati
Yesus penuh kasih dan belas kasihan, tak terkecuali terhadap orang
berdosa. Suatu ketika ada seorang wanita yang tertangkap basah berbuat
zinah. Oleh ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi wanita itu dibawa
kepada Yesus dengan tujuan meminta persetujuanNya untuk menghukumnya. Apa
tindakan Yesus? Mengijinkan orang-orang untuk main hakim sendiri?
Tidak, Yesus tidak menuruti permintaan orang-orang itu, bahkan Ia menantang
mereka, "Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia
yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu." (Yohanes
8:7). Akhirnya tak satu pun dari mereka berani menghakimi wanita
itu. Tuhan Yesus menunjukkan kesabaranNya terhadap orang berdosa dengan
tujuan memberi kesempatan kepada mereka untuk bertobat. Karena itu jangan
menghakimi orang lain.
Jadi,
marilah kita meniru kesabaran Tuhan terhadap orang yang berdosa, Dia tetap
setia kepada kita walaupun kita ini berdosa. Dia masih mengasihi dan
menyanyangi kita sebagai umat pilihan-Nya.
BAB
XIII
TUHAN
YESUS LUAR BIASA
KUASA-NYA

Di dalam Alkitab
banyak sekali kuasa dan mujizat-mujizat yang dibuat Yesus kepada semua manusia
dan kepada murid-murid-Nya, mari kita uraikan :
1.
Yesus
menyembuhakan seorang yang sakit kusta. Ketika itu Yesus sedang turun dari
bukit, dan orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia. Maka datanglah
seorang yang sakit kusta kepada-Nya, lalu sujud menyembah Dia dan berkata:
“Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku.” Lalu Yesus mengulurkan
tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata: “Aku mau, jadilah engkau tahir.”
Seketika itu juga tahirlah orang itu dari pada kustanya. Lalu Yesus berkata
kepadanya: “Ingatlah, jangan engkau memberitahukan hal ini kepada siapa pun,
tetapi pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam dan persembahkanlah
persembahan yang diperintahkan Musa, sebagai bukti bagi mereka.” ( Matius 8 :
1-4 )
2.
Anak
kepala rumah ibadat Perempuan yang sakit pendarahan. Sementara Yesus berbicara
demikian kepada mereka, datanglah seorang kepala rumah ibadat, lalu menyembah
Dia dan berkata: “Anakku perempuan baru saja meninggal, tetapi datanglah dan
letakkanlah tangan-Mu atasnya, maka ia akan hidup.” Lalu Yesus pun bangunlah
dan mengikuti orang itu bersama-sama dengan murid-murid-Nya. Pada waktu itu
seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan maju
mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jumbai jubah-Nya. Karena katanya
dalam hatinya: “Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh.” Tetapi Yesus
berpaling dan memandang dia serta berkata: “Teguhkanlah hatimu, hai anak-Ku,
imanmu telah menyelamatkan engkau.” Maka sejak saat itu sembuhlah perempuan itu.
Ketika Yesus tiba di rumah kepala rumah ibadat itu dan melihat peniup-peniup
seruling dan orang banyak ribut, berkatalah Ia: “Pergilah, karena anak ini
tidak mati, tetapi tidur.” Tetapi mereka menertawakan Dia. Setelah orang banyak
itu diusir, Yesus masuk dan memegang tangan anak itu, lalu bengkitlah anak itu.
Maka tersiarlah kabar tentang hal itu ke seluruh daerah itu. ( Matius 9 : 18-26
)
Dalam cerita Alkitab diatas bagaimana Tuhan
Yesus menyembuhkan orang yang sakit kusta dan menghidupkan orang yang sudah
mati dengan kuasa-Nya. Dalam contoh yang kedua Tuhan Yesus telah menghidupkan
orang yang telah mati. Kenapa ini bisa terjadi?. Karena iman dari anak gadis
itulah yang menyembuhkannya. Iman adalah dasar dari yang tak kelihatan menjadi
kelihatan. Seperti perempuan ini, dia tidak tahu entah siapa yang dapat
menyembuhkannya, tetapi dengan keyakinan dan kepercayaan yang besar, katanya:
“Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh.” Tetapi apa yang terjadi
perempuan itu pun sembuh, karena Tuhan Yesus berkata: “Teguhkanlah hatimu, hai
anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau.” Sungguh luar biasa kuasa Tuhan.
Jadi, iman itu adalah kita berani percaya akan
Firman Tuhan yang telah kita dengar dan sekaligus mempraktekannya, sekalipun
belum dinyatakan oleh Tuhan. ( 2 Korintus 4 : 18 ). Ingin memiliki iman?.
Caranya :
1.
Bahwa
iman timbul dari pendengaran dan pendengaran akan Firman Kristus. Jadi, kita
harus memiliki Firman Kristus di dalam hidup, hati dan pikiran kita dan
melakukannya dengan setia. ( Rajin membaca Firman Tuhan )
2.
Bahwa orang
beriman dapat dilihat dari perbuatan-perbuatannya. Iman tanpa
perbuatan-perbuatan adalah kosong. Jika anda ingin memiliki iman harus disertai
dengan perbuatan-perbuatan. Maka iman itu akan menjadi sempurna. ( Iman akan sempurna jika disertai dengan
perbuatan-perbuatan )
3.
Ikutlah
pendalam Alkitab yang diadakan di Gereja anda. Agar kita mengetahui lebih dalam
lagi maksud dari Firman Tuhan, dan dapat melakukannya dengan setia.
Ingat hiduplah dalam iman, maka anda dapat
melakukan perbuatan-perbuatan yang besar dan hebat bersama Tuhan. Kuasa Tuhan
Yesus sungguh luar biasa.
BAB
XIV
TUHAN
YESUS LUAR BIASA
KEPEMIMPINAN-NYA

YOHANES 10 : 11-18
Akulah gembala yang baik. Gembala yang
baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya; sedangkan seorang upahan yang
bukan gembala, dan yang bukan pemilik domba-domba itu sendiri, ketika melihat
serigala datang, meninggalkan domba-domba itu lalu lari, sehingga serigala itu
menerkam dan mencerai-beraikan domba-domba itu. Ia lari karena ia seorang
upahan dan tidak memperhatikan domba-domba itu. Akulah gembala yang baik dan
Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku sama seperti Bapa
mengenal Aku dan Aku mengenal Bapa, dan Aku memberikan nyawa-Ku bagi
domba-domba-Ku. Ada lagi pada-Ku domba-domba lain, yang bukan dari kandang ini;
domba-domba itu harus Kutuntun juga dan mereka akan mendengarkan suara-Ku dan
mereka akan menjadi satu kawanan dengan satu gembala. Bapa mengasihi Aku, oleh
karena Aku memberikan nyawa-Ku untuk menerimanya kembali. Tidak seorang pun
mengambilnya dari pada-Ku, melainkan Aku memberikannya menurut kehendak-Ku
sendiri. Aku berkuasa memberikannya dan berkuasa mengambilnya kembali. Inilah
tugas yang Kuterima dari Bapa-Ku.”
Dalam ayat diatas dijelaskan
betapa luar biasanya kepemimpinan Tuhan Yesus. Tuhan Yesus memberikan
perumpamaan tentang seorang gembala yang menggembalakan domba. Dapat kita
uraikan betapa luar biasanya Tuhan Yesus memberikan perumpamaan ini, sebagai
berikut:
1.
Bahwa
Tuhan Yesus adalah Gembala yang baik, yang memberikan nyawa-Nya untuk
domba-domba-Nya, maksudnya seorang gembala yang baik akan menjaga dombanya dari
serangan serigala ( serigala disini merupakan sebuah perumpamaan yang
dilambangkan dengan bahaya-bahaya, dosa, perbuatan-perbuatan yang jahat, dsb.
), dan merawat dombanya dengan sepenuh hati, jiwa dan raganya. Di dalam Tuhan
Yesus kita akan aman dalam perlindungan-Nya kita tidak akan tercerai-berai
melainkan tetap satu didalam Dia.
2.
Bahwa
Tuhan Yesus adalah Gembala yang baik, yang mengenal domba-domba-Nya (
anak-anak-Nya ), dan domba-domba-Nya ( anak-anak-Nya ) mengenal Dia. Maksdunya
Tuhan Yesus mengenal kita, dari hati kita dan pebuatan kita kepada Dia dan
kepada sesama manusia. Dan kita pun mengenal Tuhan Yesus sebagai Tuhan kita,
sebagai raja diatas segala raja, sebagai Tuhan yang bertahta di hidup kita, dan
sebagai jurus’lamat kita yang sangat mengasihi kita dan yang telah berkorban
demi kita domba-domba-Nya.
3.
Ada lagi
pada-Ku domba-domba lain, yang bukan dari kandang ini; domba-domba itu harus
Kutuntun juga dan mereka akan mendengarakan suara-Ku dan mereka akan menjadi
satu kawanan dengan satu gembala. Maksudnya, Tuhan Yesus sangat mengasihi semua
manusia, tanpa terkecuali manusia yang telah jauh dari-Nya, dan mencari Dia
kembali, mengakui Dia sebagai jurus’lamatnya. Maka Tuhan Yesus akan menuntun
Dia dan akan menerimanya kembali, oleh karena Tuhan Yesus telah memberikan
nyawa-Nya untuk menebus dosa semua manusia.
Jadi, setelah kita membaca ayat diatas dan
memahaminya, kita dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:
1.
Pemimpin
yang baik akan menuntun anggotanya ketempat yang baik.
2.
Pemimpin
yang baik akan memberikan nasihat-nasihat yang baik demi memajukan anggotanya.
3.
Pemimpin
yang baik pasti mengenal anggotanya, dan anggotanya mengenal pemimpinnya.
4.
Pemimpin
yang baik pasti akan memperjuangkan organisasinya agar maju, bahkan perlu
dengan nyawanya sekalipun.
Tirulah kepemimpinan Tuhan Yesus yang sungguh
luar biasa, dan bahkan Tuhan Yesus memberikan nyawa-Nya untuk menjaga
domba-domba-Nya agar tetap aman dan selalu tetap bersama-Nya ( memperjuangkan
demi anaak-anak-Nya ).
BAB
XV
TUHAN
YESUS LUAR BIASA
PENGAMPUNAN-NYA

MATIUS 18 : 31-35
Melihat itu kawan-kawannya yang lain
sangat sedih lalu menyampaikan segala yang terjadi kepada tuan mereka. Raja itu
menyuruh memanggil orang itu dan berkata kepadanya: Hai hamba yang jahat,
seluruh hutangmu telah kuhapuskan karena engkau memohonkannya kepadaku.
Bukankah engkau pun harus mengasihani kawanmu seperti aku telah mengasihani
engkau? Maka maralah tuannya itu dan menyerahkannya kepada algojo-algojo,
sampai ia melunaskan seluruh hutangnya. Maka Bapa-Ku yang di Sorga akan berbuat
demikian juga terhadap kamu, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni
saudaramu dengan segenap hatimu.”
Tuhan Yesus mengajarkan sama kita untuk saling mengampuni
yang terdapat dalam MATIUS 18 : 21-35. Yesus menceritakan tentang
perumpamaan pengampunan ini untuk menjawab pertanyaan Petrus pada ayat ke-21:
“ Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus:
"Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat
dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?" Yesus berkata kepadanya:
"Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai
tujuh puluh kali tujuh kali. ”
Raja di dalam cerita
tersebut melambangkan Allah, dan hamba yang berhutang adalah manusia yang
berdosa. Ketika Allah mau menagih perbuatan dosa yang dilakukan manusia, maka
manusia tidak mampu melunasi hutang dosa mereka, karena tidak ada yang dapat
diperbuat manusia untuk melunasinya. Allah berhak untuk menghukum manusia
karena hal tersebut, namun karena belas kasihannya, ia mengampuni manusia dan
menghapus dosa-dosa mereka (melalui Yesus yang mati disalibkan menebus hutang
dosa dengan darahNya).
Manusia yang tidak tahu
berterima kasih bertemu dengan saudaranya yang berbuat salah kepadanya, tidak
mencontoh belas kasihan yang ditunjukkan oleh Allah, manusia malah menghakimi
saudara mereka sendiri tanpa sedikitpun berbelas kasihan. Ia tidak belajar dari
pelajaran yang diberikan oleh Allah bahwa Ia telah diampuni dan diberi belas
kasihan, maka pada akhirnya Allah akan menghukum orang tersebut yang menindas sesamanya.
Jadi, kita harus meniru pengampunan yang diberikan Tuhan
melalui perumpamaan-Nya, yang sangat luar biasa apabila kita melakukannya.
Tuhan Yesus akan mengampuni ini kita apabila kita mengampuni orang terlebih
dahulu, inilah perumpamaan pengampunan yang diberikan Tuhan Yesus kepada
murid-murid-Nya dan kepada semua manusia.
BAB
XVI
TUHAN
YESUS LUAR BIASA
KETAATAN-NYA

IBRANI 5 : 7-10
Dalam hidup-Nya sebagai manusia, Ia
telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada
Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut, dan karena kesalehan-Nya Ia
telah didengarkan. Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat
dari apa yang telah diderita-Nya, dan sesudah Ia mencapai kesempurnaan-Nya, Ia
menjadi pokok keselamatan yang abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya, dan
Ia dipanggil menjadi Imam Besar oleh Allah, menurut peraturan Melkisedek.
Dalam ayat diatas dapat diuraikan dan dapat
dijelaskan:
1.
Bahwa
Tuhan Yesus adalah Manusia Biasa yang di utus Bapa melalui Maria ibu Yesus untuk
menyelamatkan kita manusia. Tuhan Yesus juga pernah menderita di dunia. Dia
juga mempersembahkan Doa dan Permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada
Bapa yang mengutus-Nya. Tetapi karena kesalehan-Nya Dia telah didengar Bapa,
karena Dia tahu bahwa Bapa-lah yang sanggup menyelamatkan Dia dari maut.
2.
Sekalipun
Tuhan Yesus adalah Anak, tetapi Dia telah belajar taat dari apa yang
diderita-Nya. Ini berarti menunjukan betapa taatnya Tuhan Yesus kepada Bapa,
dan melakukannya dengan setia tanpa mengeluh kesah kepada Bapa yang di Sorga.
Bearti Tuhan Yesus juga telah belajar mandiri, setia, dan taat kepada peraturan
Bapa yang di Sorga.
3.
Sesudah
Tuhan Yesus mencapai kesempurnaan-Nya, dengan melewati segala penderitaan dan
melakukan perintah Bapa dengan setia, maka Ia akan menjadi pokok keselamatan
yang abadi dan Ia pun dipanggil Imam Besar oleh Allah.
Jadi, walaupun engkau anak seorang kepala
sekolah, guru, tentara, wartawan, PNS, dan pejabat, marilah belajar taat dan
melakukan peraturan yang telah ditetapkan. Jangan seenak-enaknya aja melakukan
tindakan-tindakan yang melanggar hukum mentang-mentang orang tua kita bekerja
sebagai pejabat di negeri ini. Peraturan tetap dilakukan dan hukuman tetap
dijalankan, jangan pandang buluh.
BAB
XVII
TUHAN
YESUS LUAR BIASA
KEKUDUSAN-NYA

YOHANES 2 : 14-16
Dalam Bait Suci didapati-Nya
pedagang-pedagang lembu, kambing domba, dan merpati, dan penukar-penukar uang
duduk di situ. Ia membuat cambuk dari tali lalu mengusir mereka semua dari Bait
Suci dengan semua kambing domba dan lembu mereka; uang penukar-penukar
dihamburkan-Nya ke tanah dan meja-meja mereka dibalikkan-Nya. Kepada
pedagang-pedagang merpati Ia berkata: “Ambil semuanya ini dari sini, jangan
kamu membuat rumah Bapak-Ku menjadi tempat berjualan.”
YOHANES 2 : 19-21
Jawab Yesus kepada mereka: “Rombak Bait
Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali.” Lalu kata orang
Yahudi kepada-Nya: “Empat puluh enam tahun orang mendirikan Bait Allah ini dan
Engkau dapat membangunnya dalam tiga hari?” Tetapi yang dimaksudkan-Nya dengan
Bait Allah ialah tubuh-Nya sendiri.
Kekudusan Tuhan Yesus dapat kita lihat dan kita uraikan
sebagai berikut:
1.
Ketika Ia melihat banyak pedagang yang
berjualan di Bait Allah. Apa yang Dia lakukan kepada pedagang-pedagang itu? Dia
membuat cambuk dan mengusir mereka semua yang berdagang di Bait Allah. Dia
menghaburkan uang-uang penukar ke tanah dan membalikkan meja-meja yang berada
disitu. Kenapa Tuhan Yesus melakukan semuanya ini? Dia melakukan ini agar Bait
Allah tetap Suci dan Kudus, dan agar nama Tuhan tetap Kudus. Dia ingin Bait
Allah menjadi tempat Doa bagi semua bangsa, bukan untuk tempat berjualan yang
dapat memburukkan dan menodai nama Tuhan Allah Bapa di Sorga. (Yohanes 2 :14-16 )
2.
Kekudusan Tuhan Yesus dapat kita lihat
ketika Dia berkata: “Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya
kembali. Lalu kata orang Yahudi
kepada-Nya: “Empat puluh enam tahun orang mendirikan Bait Allah ini dan Engkau
dapat membangunnya dalam tiga hari?.” Mereka tidak tahu apa maksud dari
perkatan Tuhan Yesus itu. Maksud Tuhan Yesus adalah bahwa Bait Allah itu adalah
diri-Nya sendiri. Tuhan Yesus ingin didalam diri-Nya semua bangsa datang
menyembah, memuji dan memuliakan nama-Nya, sebab Bapa telah mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala
nama dan menjadikan Dia sebagai batu penjuru. Sesungguhnya siapa yang percaya
kepada-Nya, tidak akan dipermalukan. Tetapi bagi mereka yang tidak percaya maka
batu penjuru itu akan menjadi batu sandungan dan mereka pun tersandung padanya.
Orang Yahudi adalah orang yang tidak percaya kepada Tuhan Yesus dan harus
memberikan tanda-tanda kepada mereka baru mereka percaya akan kedahsyatan Tuhan
Yesus. ( Yohanes 2 : 19-21, 1 Petrus 2 : 6-7 )
Jadi,
dapat kita simpulkan, betapa tegas dan kudus-Nya Tuhan Yesus demi untuk menjaga
kekudusan nama Bapa di Sorga. Karena Tuhan Yesus tahu bahwa Dia datang ingin
menyelamatkan manusia dari dosa dan
menyatukan kembali hubungan Allah Bapa dengan manusia yang telah
terputus sejak Adam dan Hawa jatuh kedalam dosa.
KESIMPULAN
Dapat kita simpulkan dari penjelasan dan uraian diatas,
bahwa:
1.
Tuhan Yesus sungguh luar biasa
kelahiran-Nya. Dia lahir di kandang domba yang amat hina. Kenapa demikian?
Karena Allah Bapa yang di sorga mencari terlebih dahulu dari yang kecil,
makanya Allah Bapa memilih tempat di Betlehe tempat yang kecil di Yerusalem dan
juga mencari tempat yang lebih kecil lagi yaitu Yudea, tempat kelahiran Tuhan
Yesus Jurus’lamat dunia yang terletak di Betlehem. Ini berarti bahwa Allah Bapa
yang di Sorga melihat dari yang terkecil bukan dari yang terbesar. Biar kita
kecil di bumi tapi besar di sorga.
2.
Tuhan Yesus sungguh luar biasa
penderitaan-Nya. Ini dilakukan-Nya demi untuk menyelamatkan kita umat yang
dikasihi-Nya. Dia rela di olok-olokan demi untuk kita. Ini merupakan tanda
kasih sayang dan cinta kasih Tuhan Yesus terhadap kita umat-Nya. Mari kita
renungkan betapa pedih dan luka-Nya hati Tuhan kita, tapi apa yang dapat
diperbuat?. Dia selalu berdoa supaya Bapa di Sorga mengampuni kita. Dia
melepaskan pengampunan agar kita tidak terikat oleh dosa lagi dan agar kita
tetap memiliki hubungan yang erat terhadap Bapa yang di Sorga.
3.
Tuhan Yesus luar biasa kerendahan
hati-Nya. Apa yang dapat kita lihat dari kerendahan hati Tuhan Yesus? Kita
dapat melihatnya ketika Tuhan Yesus membasuh kaki murid-Nya. Ini dilakukan-Nya
agar murid-Nya tahu bahwa Tuhan Yesus adalah Tuhan dan Guru mereka. Sebab Dia berkata: “Sesungguhnya seorang
hamba tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya”. Ini dilakukan-Nya agar genaplah
nas ini: Orang yang makan roti-Ku, telah mengangkat tumitnya.
4.
Kita juga dapat mengambil kesimpulan,
walaupun Tuhan Yesus adalah Tuhan, tetapi Dia juga belajar taat, dan melakukan
apa yang diperintahkan Bapa kepada-Nya. Agar Dia menjadi pokok keselamatan yang
abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya.
Diatas
merupakan pelajaran-pelajaran dan teladan-teladan baik yeng pernah dilakukan
Tuhan Yesus sewaktu di dunia, tetapi satu hal yang perlu kita perhatikan, bahwa
Tuhan Yesus rela berkorban dan setia kepada kita walaupun kita telah jauh dari
Dia, tetapi Dia tetap menantikan kita untuk kembali lagi kepada-Nya. Dia
sungguh sayang dan sangat sayang kepada kita umat yang dikasihi-Nya. Sampai Dia
mati, Dia tetap melepaskan pengampunan dan tetap mengasihi kita.
Bila
hidupmu terasa mulai berat dan terasa bimbang jangan segan-segan engkau curhat
dan berdoa kepada Dia, Dia pasti memberikan jalan yang terbaik, dan memberikan
jawaban kepada kita. Dia memberikan dengan cara yang berbeda, tidak sama
seperti manusia memberikan jawaban kepada kita. Rencana dan rancangan-Nya
sungguh indah, tidak seperti rencana dan rancangan manusia dan jalan-jalan-Nya
bukan seperti manusia. Tetap percaya kepada Dia, Dia selalu memberikan jalan
yang terbaik untuk kita semua.
KESAN
DAN PESAN
KESAN:
Saya
sangat bersyukur bisa mengerjakan tugas ini, karena saya tahu ini sangat
bermanfaat bagi saya, disamping itu juga, di dalam tugas ini banyak mengajarkan
nilai-nilai religius tentang perjalanan Tuhan Yesus di dunia hingga Dia naik
kesurga dan juga mengajarkan teladan-teladan yang baik yang dilakukan Yesus
kepada murid-murid-Nya.
PESAN:
Saya
berharap tugas saya lebih baik lagi dari pada sekarang. Dan saya berharap kita
bukan hanya sekedar membaca saja, melainkan melakukan teladan-teladan yang
pernah diberikan Tuhan Yesus kepada murid-murid-Nya.
DAFTAR
PUSTAKA
Lembaga
Alkitab Indonesia, Alkitab dengan Kidung Jema’at, Jakarta: Percetakan Lembaga
Alkitab Indonesia, 2011.
Kitab
Matius 1 : 18-25, Alkitab dengan Kidung Jema’at, Jakarta: Percetakan Lembaga
Alkitab Indonesia, 2011.
Kitab
Lukas 2 : 1-7, Alkitab dengan Kidung Jema’at, Jakarta: Percetakan Lembaga
Alkitab Indonesia, 2011.
Kitab
Matius 27 : 27-31, Alkitab dengan Kidung Jema’at, Jakarta: Percetakan Lembaga
Alkitab Indonesia, 2011.
Kitab
Markus 15 : 16-20, Alkitab dengan Kidung Jema’at, Jakarta: Percetakan Lembaga
Alkitab Indonesia, 2011.
Kitab
Matius 27 : 45-56, Alkitab dengan Kidung Jema’at, Jakarta: Percetakan Lembaga
Alkitab Indonesia, 2011.
Kitab
Markus 16 : 1-8, Alkitab dengan Kidung Jema’at, Jakarta: Percetakan Lembaga
Alkitab Indonesia, 2011.
Kitab
Kisah Para Rasul 1 : 6-11, Alkitab dengan Kidung Jema’at,
Jakarta: Percetakan Lembaga Alkitab Indonesia, 2011.
Kitab
Kisah Para Rasul 1 : 1-5, Alkitab dengan Kidung Jema’at,
Jakarta: Percetakan Lembaga Alkitab Indonesia, 2011.
Kitab
Yohanes 14 : 25-31, Alkitab dengan Kidung Jema’at, Jakarta: Percetakan Lembaga
Alkitab Indonesia, 2011.
Kitab
Markus 2 : 13-17, Alkitab dengan Kidung Jema’at, Jakarta: Percetakan Lembaga
Alkitab Indonesia, 2011.
Kitab
Yohanes 13 : 12-18, Alkitab dengan Kidung Jema’at, Jakarta: Percetakan Lembaga
Alkitab Indonesia, 2011.
Kitab
Matius 9 : 35-38, Alkitab dengan Kidung Jema’at, Jakarta: Percetakan Lembaga
Alkitab Indonesia, 2011.
Kitab
Markus 11 : 15-19, Alkitab dengan Kidung Jema’at, Jakarta: Percetakan Lembaga
Alkitab Indonesia, 2011.
Kitab
Markus 14 : 10-11, Alkitab dengan Kidung Jema’at, Jakarta: Percetakan Lembaga
Alkitab Indonesia, 2011.
Kitab
Markus 14 : 66-72, Alkitab dengan Kidung Jema’at, Jakarta: Percetakan Lembaga
Alkitab Indonesia, 2011.
Kitab
Markus 2 : 14-17, Alkitab dengan Kidung Jema’at, Jakarta: Percetakan Lembaga
Alkitab Indonesia, 2011.
Kitab
Yohanes 8 : 4-11, Alkitab dengan Kidung Jema’at, Jakarta: Percetakan Lembaga
Alkitab Indonesia, 2011.
Kitab
Matius 8 : 1-4, Alkitab dengan Kidung Jema’at, Jakarta: Percetakan Lembaga
Alkitab Indonesia, 2011.
Kitab
Matius 9 : 18-26, Alkitab dengan Kidung Jema’at, Jakarta: Percetakan Lembaga
Alkitab Indonesia, 2011.
Kitab
2 Korintus 4 : 18, Alkitab dengan Kidung Jema’at, Jakarta: Percetakan Lembaga Alkitab
Indonesia, 2011.
Kitab
Yohanes 10 : 11-18, Alkitab dengan Kidung Jema’at, Jakarta: Percetakan Lembaga
Alkitab Indonesia, 2011.
Kitab
Matius 18 : 31-35, Alkitab dengan Kidung Jema’at, Jakarta: Percetakan Lembaga
Alkitab Indonesia, 2011.
Kitab
Ibrani 5 : 7-10, Alkitab dengan Kidung Jema’at, Jakarta: Percetakan Lembaga
Alkitab Indonesia, 2011.
Kitab
Yohanes 2 : 14-16, Alkitab dengan Kidung Jema’at, Jakarta: Percetakan Lembaga
Alkitab Indonesia, 2011.
Kitab
Yohanes 2 : 19-21, Alkitab dengan Kidung Jema’at, Jakarta: Percetakan Lembaga
Alkitab Indonesia, 2011.
Kitab
Yohanes 2 : 14-16, Alkitab dengan Kidung Jema’at, Jakarta: Percetakan Lembaga
Alkitab Indonesia, 2011.
Kitab
Yohanes 2 : 19-21, Alkitab dengan Kidung Jema’at, Jakarta: Percetakan Lembaga
Alkitab Indonesia, 2011.
Kitab
1 Petrus 2 : 6-7, Alkitab dengan Kidung Jema’at, Jakarta: Percetakan Lembaga
Alkitab Indonesia, 2011.
UCAPAN
TERIMA KASIH
1.
Terima kasih kepada Tuhan Yesus Kristus
atas rahmat dan kuasanya, dan kesehatan, serta nafas kehidupan yang masih Ia
berikan kepada saya.
2.
Terima kasih kepada kedua orang tua saya
yang telah membimbing, memberikan arahan, serta mendukung saya.
3.
Terima kasih kepada kepala sekolah dan
pihak sekolah atas memberikan fasilitas yang mendukung untuk kami melakukan
kegiatan belajar agama di SMP N 09 Pekanbaru.
4.
Terima kasih kepada ibu guru pembimbing,
yaitu ibu Gultom, ibu Dona, dan ibu Tuti yang telah memberikan pengajaran
agama, membimbing, membina saya sehingga saya menjadi anak yang memiliki akhlak
dan moril serta etika yang baik, sehingga kelak saya menjadi anak yang berguna
bagi semua orang sehingga dapat membanggakan kedua orang tua saya terlebih
membanggakan Tuhan Yesus Kristus.
5.
Terima kasih kepada semuanya yang telah
mendukung saya dan kepada teman-teman semuanya saya ucapkan terima kasih.
BIODATA
PENULIS
Nama
Lengkap :
Mei Zeki Halawa
Tempat
dan Tanggal Lahir :
Medan, 05 Mei 1998
Jenis
Kelamin :
Laki-laki
Agama :
Kristen Protestan
Anak
Ke :
II ( Dua )
Alamat :
Jl. Kamboja Indah
Sekolah :
SMP Negeri 09 Pekanbaru
Kelas :
IX-1 ( Sembilan Satu )
Nama
Orang Tua : a. Ayah : Messanwansyah Halawa
: b. Ibu : Lesta Pandiangan

Tanda Tangan,
( MEI ZEKI HALAWA )
No comments:
Post a Comment